Pulang Haji, Koper Kelebihan Muatan Harus Dibongkar

MAKKAH -- Dirjen Penyelenggaraan Haji Umrah Kementrian Agama, Abdul Djamil, melakukan peninjauan proses penimbangan bagasi jamaah di hotel Nasamat Al-Khair, Mahbas Jin, Makkah, Kamis (15/9) siang waktu Saudi.

Dalam peninjauan tersebut, Dirjen menemukan masih ada koper jamaah yang kelebihan muatan. ‘’Yang kita amati sampai saat ini dari beberapa hotel yang kita kunjungi, kalaupun terjadi, itu kelebihan muatan,’’ kata Abdul Djamil. ‘’Kelebihan muatan itu satu dua masih ada.’’

Abdul Djamil langsung meminta koper yang kelebihan muatan itu segera dibongkar untuk dikurangi muatannya sehingga tidak melebihi batas ketentuan 32 kilogram. Sementara, kelebihan muatannya sebaiknya dikirim lewat jasa cargo.

Jamaah tidak hanya tidak boleh membawa barang bawaan melebihi batas 32 kilogram. Mereka juga dilarang membawa air zamzam dalam koper bagasi mereka. Terkait hal tersebut,
Dirjen mengaku mengalami kesulitan dalam pengadaan alat pengecek air atau water detector. ‘’Terkait dengan water detector, memang ada kesulitan sendiri untuk memperoleh peralatan yang mobile,’’ katanya.





Abdul Djamil mengatakan bandara memiliki alat X-ray yang bisa mendeteksi ada atau tidak adanya air dalam bagasi atau koper jamaah. Karena itu, jamaah sebaiknya tidak perlu mencoba-coba untuk memasukan air zamzam dalam bagasi karena hal tersebut pasti akan ketahuan.

Pihaknya pun melakukan sosialisasi berlapis untuk mengimbau jamaah agar tidak memasukan air zamzam dalam koper mereka. ‘’Kita lakukan sosialisasi berlapis. Ketua sektor yang membawahi ketua kloter, diminta untuk mengumpulkan ketua-ketua kloter,’’ katanya.
Abdul Djamil menambahkan, ‘’Ketua kloter mengumpulkan karu (ketua regu) dan karom (ketua rombongan) untuk diberi penyuluhan bahwa adanya air di dalam bagasi itu berisiko untuk dibongkar.’’

Ia mengingatkan jamaah sendiri yang akan rugi jika memaksakan membawa air zamzam dalam koper mereka. Kalau ketahuan ada air zamzam di dalam koper jamaah, maka petugas di bandara akan membongkar koper tersebut.
''Jika dibongkar di bandara jelang take off, maka hal tersebut akan menghambat penerbangan dan yang dirugikan jamaah secara keseluruhan,'' jelas Abdul Djamil mengingatkan.

0 komentar:

Copyright © 2013 JPRMI SUMUT